¨ Pendidikan Inklusif (Inclusive
Education) adalah penggabungan pendidikan reguler dan pendidikan khusus (special
education) ke dalam satu sistem persekolahan yang dipersatukan untuk
mempertemukan perbedaan kebutuhan semua siswa.
¨ Pendidikan Inklusif
memiliki latarbelakang filosofi yang sama dengan Pendidikan Multi Budaya (Multicultural
Education).
PENDIDIKAN INKLUSIF SEBAGAI IMPLEMENTASI
FILOSOFI BHINNEKA TUNGGAL IKA
Pendidikan
Inklusif bukan sekedar metode atau pendekatan pendidikan melainkan suatu bentuk
implementasi filosofi yang mengakui kebhinnekaan antar manusia yang mengemban
misi tunggal sebagai khalifah Tuhan di muka bumi untuk membangun kehidupan
bersama yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas pengabdian (ibadah) kepada
Tuhan Yang Esa.
ELEMEN-ELEMEN
DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
Sikap guru yang
positif terhadap keragaman.
Interaksi promotif
dalam pembelajaran koperatif.
Akuntabilitas
individual.
Pengembangan
kompetensi akademik yang seimbang dengan kompetensi sosial.
Konsultasi
kolaboratif antar profesional.
Hidup dan belajar
dalam masyarakat.
Hubungan kemitraan
antara sekolah dan keluarga.
Belajar sepanjang
hayat.
CIRI-CIRI PENDIDIKAN INKLUSIF
Siswa berusia sama
duduk dalam kelas yang sama.
Siswa saling
bekerjasama dengan sesamanya.
Siswa merasa kelas
sebagai milik bersama.
Siswa memiliki
pengalaman berhasil.
Siswa belajar
mengembangkan sikap toleran.
Siswa belajar mengembangkan
sikap empati.
Guru menerima
perbedaan antar siswa.
Guru mengembangkan
dialog dengan siswa.
Guru membangun
terjadinya interaksi promotif antar siswa.
Guru menjadikan
sekolah menarik bagi siswa.
Guru membuat siswa
aktif.
Guru mempertimbangkan
perbedaan antar siswa.
Guru menyiapkan tugas
yang berbeda untuk siswa.
Guru fleksibel dan
kreatif.
LANDASAN
RELIGI PENDIDIKAN INKLUSIF
Demi Tin dan Zaitun
dan demi bukit Tursina, dan demi kota (Mekkah) ini yang aman, sesungguhnya kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami
kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada
putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan
sesudah (adanya ketarangan-keterangan) itu? Bukankah Allah hakim yang
seadil-adilnya? (Qs. At-Tiin [95]: 1-8).
Catatan: Pohon Tiin
di Bihar, tempat Sidharta Gautama; pohon Zaitun di Yerussalem, tempat Nabi ‘Isa
menerima wahyu; gunung Tursina di Mesir, tempat Nabi Musa menerima wahyu; dan
Baladil Amin (Makkah) adalah tempat Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah
SWT.
Dan sesungguhnya
telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di
lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan. (Qs. Al-Isra’ [17]: 70).
Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
(Qs. An-Nahl [16]: 78).
Mengapa kamu ingkar
kepada Allah, padahal kamu sebelumnya benda mati, lalu Dia menghidupkanmu,
kemudian dimatikan-Nya pula, lalu dihidupkan-Nya kembali, dan selanjutnya kamu
dikembalikan kepada-Nya. (Qs. Al Baqarah [2]: 28).
Dialah yang telah
menciptakan segala yang ada di bumi ini untuk kamu. Dengan kehendak yang sama,
diciptakannya pula langit. Lalu disempurnakan-Nya penciptaannya menjadi tujuh
petala langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala-galanya. (Qs. Al Baqarah [2]:
29).
LANDASAN KEILMUAN PENDIDIKAN INKLUSIF
Perhatikan
teori-teori keilmuan (scientific theory) dalam berbagai ilmu, seperti:
Pedagogik
Psikologi
Antropologi
Sosiologi
Biologi
Neuroscience
Ekonomi
Dsb.
LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN INKLUSIF
Declaration of Human
Rights (1948).
Convention on Human
Right of the Child (1989).
Life Long Education
and Education for All (Bangkok, 1991).
Salamanca Statement
on Inclusive Education (1994).
Dakar Statement.
Undang-Undang Dasar
1945.
Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peraturan Daerah
Propinsi, Kabupaten/Kota.
Peraturan Sekolah;
dsb.
ALASAN PERLUNYA PENDIDIKAN INKLUSIF
¨ Sesuai dengan
filosofi Bhinneka Tunggal Ika, nilai-nilai keagamaan, dan nilai-nilai
kemanusiaan.
¨ Sekolah segregatif
menghambat anak dengan kebutuhan khusus dalam melakukan penyesuaian sosial.
¨ Menjamin terbentuknya
masyarakat yang demokratis.
¨ Menghindarkan siswa
dari perasaan rendah diri dan arogansi.
¨ Membiasakan siswa
menghargai pluralitas.
¨ Guru dapat saling
belajar tentang siswa.
¨ Sesuai dengan
kebutuhan bangsa Indonesia untuk membangun persatuan dan kesatuan.
SEKOLAH INKLUSIF
Sekolah inklusif
adalah sekolah yang menggabungkan
layanan pendidikan khusus dan reguler dalam satu sistem persekolahan untuk
mengakomodasikan kebutuhan khusus tiap peserta didik
Pendidikan inklusif
bukan sekedar metode atau pendekatan pendidikan melainkan suatu bentuk
implementasi demokrasi pendidikan yang memandang manusia sebagai makhluk
bhineka yang mengemban misi tunggal untuk membangun kehidupan bersama yang
lebih baik dalam meningkatkan kualitas pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa
KARAKTERISTIK SEKOLAH INKLUSIF
Sikap guru dan
orangtua yang positif terhadap keragaman
Interaksi promotif
dalam pembelajaran yang koperatif
Pengembangan
kompetensi akademik yang seimbang dengan kompetensi sosial
Konsultasi
kolaboratif antar profesional
Hidup dan belajar
dalam masyarakat
Hubungan kemitraan
antara sekolah, keluarga/masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha/industri.
Belajar sepanjang
hayat.
0 komentar:
Posting Komentar